RENUNGANKU TENTANG HARI KASIH SAYANG

      Kasih sayang dan cinta adalah anugerah terindah yang diberikan Allah SWT kepada umat manusia. Kasih sayang dan cinta terhadap lawan jenis merupakan suatu perasaan yang alami dan normal dimiliki bagi setiap orang. Tapi semua itu harus dijalankan sesuai dengan petunjuk-Nya, yang telah menciptakan manusia dengan manual book yang komplit.
      Ekspresi kasih sayang dan cinta terhadap lawan jenis akan menjadi pahala bila diikat oleh jalinan pernikahan, namun tidak demikian sebaliknya. Panggilan mesra dan indah (cantik, manis, ganteng, tampan, yang kemerah-merahan, dll), belaian, kemesraan dan sejenisnya yang diberikan terhadap pasangan yang “halal” (suami atau istri) akan memberikan pahala pada setiap pasangan. Namun tidak demikian bila dilakukan terhadap lawan jenis yang bukan muhrim, selain dosa, terkadang dapat menjadi musibah. Musibah hilangnya kehormatan (terutama bagi kaum hawa), musibah hancurnya biduk rumah tangga yang sudah dibangun suatu pasangan.
      Setelah berumahtangga, semakin kurasakan keindahan ajaran agamuku (islam) yang memberikan tuntunan dalam berkasih sayang. Tuntunan yang sangat melindungi kaum hawa, tuntunan yang menjaga dan mengingatkan kaum adam agar dapat menjadi kepala rumah tangga yang baik untuk mencapai kebahagiaan di dunia, tuntunan yang memberikan ladang amal sebagai tabungan untuk kebahagiaan diakhirat.
      Hari kasih sayang bagiku adalah setiap hari disepanjang hidupku bersama dengan istriku tercinta. Tidak ada batasan waktu kapan kasih sayang dan rasa cinta itu berkurang dan bertambah. Tidak ada hari tertentu kasih sayang itu diberikan lebih, semakin hari semakin bertambah umur, bertambahlah rasa sayang dan cinta itu, paling tidak tak berkurang sedikitpun, meskipunku bukanlah seorang yang romantis. Bagiku hanya kebahagiaan didunia dan diakhirat bersamanya yang kuharapkan.
      Ya Allah, ampunilah hamba-Mu ini yang terkadang khilaf dan menyimpang dari jalan-Mu. Tuntunlah hamba-Mu ini agar dapat selalu menjadi kepala rumah tangga yang benar, agar tak berkurang sedikitpun rasa sayang dan cinta ini terhadapnya untuk beribadah kepada-Mu.

“ Rembulan dilangit hatiku menyalalah engkau selalu ”
“ Temani kemana mesti kupergi mencari tempat kita tuju ”
“ Kan Ku jaga nyalamu selalu pelita perjalananku ”
“ Kan Ku jaga nyalamu selalu Rembulan dilangit hatiku “
“ Rembulan di langit hatiku teguhlah engkau pandu aku “
“ Ingatkanlahku bila tersalah menempuh tempat kita tuju “
“ Doakanlahku di shalat malammu pelita perjalananku “
“ Doakanlahku di shalat malammu Rembulan dilangit hatiku “


Yogyakarta, 10 Februari 2010